Dental Material

 

Impression Material

  • Note

    untuk bentukan (-)

Non Elastic

  • Note
    • Impression plaster

      2→rapuh

    • Impression Compound

      tambahan di vestibulum

    • Low d: greenstick

      Cake: tambahan

    • Impression Wax

      tambahan di vestibulum

    • ZOE (Zinc Oxide Eugenol) Impression Paste

      Mirip ELASTOMER (1:1 panjang)

Elastic

Hydrocolloid

  • Note

    Alginat

    1936-> lack of agar (seaweed) -> alginate (brown seaweed synthesis)

    How different setting? Trisodium phosphate -> more -> fast

    !careful of nausea patient

    Manipulation

    1. Manual

    !don't forget if u buy alginate: gelas takar (3 strip) dan sendok takar -> 1 sendok 1 strip air (wp ratio)

    1. Mechanic -> automixer

    -> unstable (terpengaruh air-> shringed (not presition)

    Sifat:

    1. Imbibisi: menyerap air
    2. Syneresis: keluar air

    *storage: direndam 10 me nit, lembab clothes-> ditutupi plastik (optional)

    1. What is it?
    2. Kenapa harus segera diisi gyps?
  1. Mengapa memanipulasi alginat dengan custom tray? agar retensi mekanis naik

Synthetic Elastomer

  • Note

    Elastomer

    BASE + CATALIST->elastik->detail, eg: crown, gigi jembatan

    Consistency

    Type:

    Putty: di cup

    Heavy body: pasta gigi kental

    Light body: past gigi ence

  • Classification

    1. Polysulphide -> good but much of lack

      Sulfur

      Lead oxide-> bau, toxic, zat sisa eksotermal

      • kekuatan robek lebih besar
    2. Condensation silicone -> Hydrophobic

    Shrinkage

    Why hidrophilic ok?

    • On mouth there's saliva
    • Gypsum cair -> sudut papa gitu-> biar bias isi sudut2 detail
    1. Addition silicone-> Hidrofilik

    Tambahan: surfaktan-> mencegah hidrofobik

    -> kontradiksi dg alginat-> semakin cepat diisi gypsum kurang ok, stabil but ASAP released of hydrogen to gypsum (wait 30 minute-1 hour), stabil up to 3 day u/ bikin model banyak

    1. Polyether ->

    Same like sillicon addition -> pricey -> perbandingan V base > catalyst

    Manipulation 1:1 panjangnya

    -manual: X handscoon cause sticky -> polish non latex but pricey ea

    1. Mechanic static-> gun
    2. Mechanic dynamic
  • Teknik Mencetak

    Dual fase

    Heavy body + regular body

    1. Monophase

    Regular body polyether + a. silicone

    1. Putty wash ->

    Putty+light body

    1. Dual step

    Putty dimanipulasi di sendok cetak lalu dicetakkan, dikerok sedikit yg di bagian detail + light body

    1. One step

    Manipulasi putty, dibologi, kasi light body di bolongan, di cetakkan ke pasien

  • Control Infeksi Hasil Cetakan

    1. Alginate

    -> cuci air mengalir (sisa saliva+darah)-> desinfektan

    -> semprot klorin

    1. Agar

    -> nanosilver-> self disinfecting

    1. Polyether:

    -> klorin

    1. A. silicone

    -> cold sterilization -> perendaman 10 jam -> Infeksi tinggi HIV/ Hepatitis B/TBC

Dental Wax

  • Note

    Material termoplastik rr (ester+ alkohol)

  1. What is it?
  2. Composition?

Class

  • Pattern

    • inlay

      A → direct

      B → indirect → die → inlay, onlay, crown

      C → indirect

    • casting → kerangka logam

    • base plate→made of ceresin, beeswax, carnauba (digunakan untuk menmperkuat dan meningkatkan titik leleh)

      https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/f5eb31e7-f8a8-47b2-a3d9-34d530c15f1c/Untitled.png

      menentukan dimensi vertikal rahang pada pembuatan gigi tiruan lengkap dan malam pola plat dasar gigi tiruan lengkap dan sebagian, serta alat orthodonsi.

  • Impression

    • corrective → edentulou

      Corrective wax adalah malam yang digunakan untuk melakukan koreksi pada undercut dan cetak positif gigi

    • biteplate → mempertebal →

      mendapatkan artikulasi akurat dari rahang atas dan rahang bawah(Anusavice et al. 2012).

      Occlusal record

      https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/bea6d72d-d29a-4619-8829-d50beaaec764/Untitled.png

  • Processing

    • boxing → dinding cetakan. pagar atau pememberi batas pada saat melakukan pengecoran cetak negatif.

      https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/7ccba442-dbb5-4d51-a48d-f66674643512/Untitled.png

    • utility → sambung sendok cetak

      https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/48dbc866-208f-4673-ba47-9ddf08f8cc06/Untitled.png

      menjadi bahan pendukung pada bahan cetak alginat. Di bidang orthodonsia utility wax digunakan untuk menutupi kawat maupun braket.

      Sementara, untuk fungsinya dalam mendukung bahan cetak alginate. Utility wax ini befungsi sebagai pemanjang sendok cetak pada kasus pasien dengan alveolar ridge yang Panjang dan sebagai pelapis pada bagian palatum sendok cetak untuk kasus pasien dengan palatum yang dalam (Interdent, 2018)

    • stick → lem, sambung

      melekatkan patahan protesa gigi resin (reparasi) dan logam (soldering).

Sifat fisis malam yang penting dalam pemakaiannya di kedokteran gigi selain mengenail mudahnya dimanipulasi adalah : Suhu transisi padat-padat, Ekspansi termis dan kontraksi termis, Flow/aliran, Internal stress/tegangan dalam, sifat mudah pecah (brittleness).

  1. 3 type?
  2. mention 3 pattern
  3. mention 2 i?
  4. mention 3 p?

Gypsum

  • Note

    -> reproduction material -> pengisi-> cetakan positif

    Def: bubuk dr gypsum rock-> awalnya di Paris mangkanya dijadikan Plaster of Paris (type 1 dan 2)-> kalsinasi (dipanaskan suhu tertentu)+ air= mengeras

    Struktur:

    Function:

    1. Plester-> menanam ak sbg pester (gyps)
    2. Model studi/ Diagnostic model-> pelajari (gigi miring/lurus)
    3. Model kerja/ Cast -> proses di lab-> gigi tiruan, restorasi indirect
    4. Die-> model kerja tapi dipotong

    Misc:

    1. Medicine
    2. Home
    3. Industry -> mold-> prototype

    Struktur

    1. Alfa hemihidrat-> padat dan prismatik, sedikit air u/mixing (type 3,4,5_
    2. Beta hemi-> Spongeus-> air banyak (type 1/2) -> putih/ yellowish

    Mekanisme Pengerasan

    Reaksi kebalikan pembentukan

    -> eksothermik (setting)-> pandas dingin -> dingin baru setting

    Kekuatan

    1. Wet strength
    2. Dry strength

    Kekuatan 2x

    Faktor:

    1. KILO SETTING jgn dicelup ke air-> kekuatan berkurang-> komponen kecil larut
    2. W:P ratio, air banyak-> dry strength kurang, porus

    Rasio semakin kecil compressive (kuat tekan) strength, kurang tensile (kuat tarik) strength

    1. Akselerator

    Dry dan wet strength turn (NaCl)-> mempengaruhi kemurnian-> kohesi menurun -> tarik menarik sejenis-> strength menurun

    Ekspansi Pengerasan Higroskopik

    hampir setting dikasi air-> dikasi artikulator dan press-> biar tdk ekspansi (plg tinggi type 1 dan 2)

    Kompatibilitas

    Akan bersentuhan dg bahan cetak (air) adapt mengambat setting pada perm hydrocolloid

    Borax di agar + grips (retarder)-> grips terlalu lunak

    Gelasi alginat, residu (sodium sulfate)-> akselerator grips, kilo tinggi jadi retarder alias perusak

    Rendam ke potassium Florida untnuk hambat setting (?)

    Alginat jgn basah2-> dialirkan dulu-> kasar

    Pengadukan

    Spatulasi

  • Klasifikasi

    • Impression Plaster -> mencetak

      2,5-5,0 minute

      • u/ pasien yg kehilangan gigi
    • Model plaster -> menanam dlm kuvet, model diagnostik produksi masal

      • u/ laboratorium dan hasil cetakan tidak bergigi
      • u/ model studi, flask gigi tiruan akrilik

      -> gampang rusak, porus, less density

      1. Dental Stone
      • model kerja ortho, gigi tiruan
      • mengisi cetakan kerja

      -> protesa mudah dilepas -> perm halus-> low-moderate strength

      1. Dental stone, high strength, low expansion
      • untuk restorasi misal inlay
      • die stone

      -> more dense, restorasi indirect (inlay, onlay, crown, GTJ) -> kecil

    • Dental stone, high strength, high expansion

      -> mengimbangi pengerutan basis kerangka logjam, eg: casting base metal alloy(logam non mulia tingkat shrinkage lebih bear) -> besar

      • metal frame> pengerasan-> solidification shrinkage-> kompensasi pengerutan solidifikasi logam

Akrilik

  • Note

    polimerisasi adisi +monomer

Komposisi

  • Note
    1. Powder → Polymetilmetakrilat (PMMA)
    2. Liquid → metikmetakrilat (MMA)

Polimerisasi

  • Note
    1. Heat cured → basis gigi tiruan
    2. Cold cured → nambal cetak
    3. Light cured → orthodontics, palatum

Fase manipulasi

  • Note
    1. Sandy → pasir basah
    2. Mushy → lumpur basah
    3. Sringy → ditarik jadi serat
    4. Dough → tidak lekat, mudah dibentuk
    5. Rubbery → kenyal seperti karet
    6. Rigid → keras

Bahan Tumpatan

  • Note

    Macam-macam restorasi gigi

    Ada 2 macam restorasi gigi, yaitu secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung artinya bahan tambalan diletakkan segera ke lubang gigi yang sudah dibersihkan dalam satu kunjungan. Termasuk di dalamnya adalah amalgam, ionomer kaca, resin ionomer, dan resin komposit. Secara tidak langsung artinya diperlukan dua atau lebih kunjungan. Pada kunjungan pertama, dokter gigi akan mempersiapkan gigi yang akan direstorasi dan membuat cetakan gigi yang akan direstorasi. Pada kunjungan berikutnya, restorasi yang sudah jadi akan direkatkan pada lubang yang sudah disiapkan.

Plastis

1. Resin Komposit

  • Note

    A. Bahan Restorasi Tumpatan Secara Langsung (DIRECT) :

    Adalah tambalan yang secara langsung dikerjakan oleh dokter gigi pada gigi pasien di dental unit, tanpa membutuhkan proses pengerjaan di laboratorium.

    1. Resin Komposit

    Komposit adalah suatu campuran dari dua material atau lebih, masing-masing materialnya memberikan kontribusi pada sifat resin komposit. Komposit juga merupakan salah satu bahan yang digunakan untuk bahan tambalan gigi. Komposit memiliki warna seperti warna natural gigi.

    Komposit merupakan bahan material restorative yang bersifat hydrophobic yang tersusun dari lebih dari dua bahan yang berbeda seperti inert glass, ceramic (filler) dan polymerizable resin (chemically active resin) namun tidak saling melarutkan.

    Resin dan filler saling berikatan dengan silane coupler (Coupling agent)

    a. Klasifikasi Resin Komposit

    Sejumlah sistem klasisifikasi telah digunakan untuk komposit berbasis resin. Klasifikasi didasarkan pada rata-rata partikel bahan pengisi utama.

    Resin komposit berdasarkan ukuran partikel bahan pengisi utama di antaranya:

    1. Tradisional
    • tidak untuk gigi posterior
    1. Pengisi partikel kecil
    • sifat fisik dan mekanis paling unggul

    • u/ restorasi gigi posterior → tahan untuk tekanan dan abrasi tinggi seperti kelas I dan II

    • permukaan akhir halus (tdk sehalus mikro)

    • Komposit makrofiller

      Merupakan komposit yang pertama kali di produksi dan digunakan

      Ukuran filler 0,1 – 100 µm

      Meskipun memiliki mechanical properties yang bagus (high strength), namun karena ukuran fillernya yang besar, membuat susah diaplikasikan dan menghasilkan permukaan tumpatan yang relative kasar

      Banyak space kosong diantara fillernya

      Wear resistance yang buruk

      Rata-rata 70% filled of weight

    • Mikrofiller

      • u/ gigi anterior dan daearh subginggival
      • u/ restorasi estetika karies (kelas III dan IV)

      Ukuran filler sub micron (0.04 µm - 0.06 µm)

      Rata-rata 45% filled of weight

      Kekuatannya tidak sebesar makrofiller

      Beberapa penelitian menunjukkan, tumpatan komposit mikrofiller banyak fraktur pada marginal ridge atau daerah insisal

    • Hybrid

      • kehalusan → u/ gigi anterior, restorasi daerah menahan beban berat (sifat fisik dan mekanik setara komposit tradisional dan pengisi partikel kecil, lebih unggul dari mikrofiller)

      Filler bervariasi gabungan antara makrofiller dan mikrofiller

      Makro (1-15 µm), Mikro (0.04 µm)

      Hybrid dikembangkan bertujuan untuk menggabungkan keunggulan makrofiller dan mikrofiller

      Memiliki density filler yang lebih tinggi, karena filler mikro dan makro mampu berikatan interlocking satu sama lain

      Memiliki trimodial distribution, filler yang besar mendominasi, lalu diantaranya terdapat intermediate filler, dan gaps diantaranya terdapat mikrofiller yang mengisi, sehingga mampu mengurangi space kosong diantara fillernya

      Lebih brittle

      Menghasilkan permukaan yang lebih halus ketika setting

    • Nanofiller

      Terdiri dari nanomer yang berikatan dengan nano cluster

      Ukuran nanomer (5-75 nm) sedangkan nanocluster (12-20nm)

      Memiliki high strength

      Mudah dipoles dan permukaan yang halus karena memiliki filler yang sangat kecil serta space/gap antar partikel yang sangat rapat

      Memiliki compressive strength yang lebih tinggi dan lebih brittle

    b. Komposisi Resin Komposit

    Komposisi resin komposit tersusun dari beberapa komponen.

    • matriks resin dan partikel pengisi anorganik. → UDMA, Bis-GMA
    • coupling agent → (silane) memberikan ikatan antara bahan pengisi anorganik dan matriks resin,
    • aktivator diperlukan - polimerisasi resin.
    • meningkatkan stabilitas warna (penyerap sinar ultra violet) dan
    • mencegah polimerisasi dini (bahan penghambat seperti hidroquinon).

    c. Kelebihan dan Kekurangan Resin Komposit

    1. Kelebihan Komposit

    · Warna dan tekstur material bisa disamakan dengan gigi pasien dengan menambah material pengisi.

    · Bisa digunakan untuk merubah warna, ukuran dan bentuk gigi untuk memperbaiki senyuman.

    · Sangat bermanfaat untuk gigi anterior dan kavitas kecil pada gigi posterior dengan beban gigitan yang tidak terlalu besar dan mementingkan estetis.

    · Hanya sedikit gigi yang perlu dipreparasi untuk pengisian bahan tambalan berbanding amalgam.

    2. Kekurangan Komposit

    · Kurang daya tahan berbanding amalgam serta tidak begitu kuat dalam menahan tekanan gigitan pada bagian posterior.

    · Bisa terjadi shrinkage apabila material di set, sehingga menyebabkan pembentukan ruang kecil antara gigi dan bahan tambalan.

    · Tidak bisa digunakan untuk tambalan yang besar.

    · Lebih cepat aus dibanding amalgam.

    · Tehnik etsa asam bisa melemahkan material polimer komposit.

    · Kontras bahan tambalan komposit dan karies yang kurang menyebabkan sukar untuk mendeteksi karies baru.

    · Memerlukan keterampilan serta biaya tinggi.

    • Manipulasi Komposit

      Preparasi kavitas

      Etsa dan bonding

      Aplikasi komposit layer by layer

      Finishing and Polishing

2. Amalgam

3. GIC

  • Note

    3. Glass Ionomer Cement (GIC)

    a. Klasifikasi

    Klasifikasi GIC menurut Combe 1992 :

    · Tipe I : Luting agent (Perekat)

    · Tipe II.1 : Aesthetic agent (bahan restorasi dan aplikasi)

    · Tipe II.2 : Base reinforced filling material (tidak estetik)

    · Tipe III : Lining, base cement & fissure sealing materials

    Tipe IV: untuk fissure sealant (proteksi ceruk gigi molar yang dalam)

    Tipe V : untuk semen ortodontik

    Tipe VI: untuk membuat inti dari pasak dowel (core build up)

    b. Komposisi

    1. GIC powder, yang terdiri dari Flourualumino Silicat Glass

    2. GIC liquid, yang terdiri dari Polyalcenoic Acid atau Itaconic acid copolymer⇒ polyacrylic acid

    dalam air

    3. Tartaric acid sebagai accelerator

    c. Kelebihan dan Kekurangan

    1. Kelebihan

    ·  dapat melepas fluor yang sangat berperan sebagai antikaries. Dengan adanya bahan tambal ini, resiko kemungkinan untuk terjadinya karies sekunder di bawah tambalan jauh lebih kecil dibanding bila menggunakan bahan tambal lain

    · Biokompatibilitas bahan ini terhadap jaringan sangat baik (tidak menimbulkan reaksi merugikan terhadap tubuh)

    · Material ini melekat dengan baik ke struktur gigi karena mekanisme perlekatannya adalah secara kimia yaitu dengan pertukaran ion antara tambalan dan gigi. Oleh karena itu pula, gigi tidak perlu diasah terlalu banyak seperti halnya bila menggunakan bahan tambal lain. Pengasahan perlu dilakukan untuk mendapatkan bentuk kavitas yang dapat ‘memegang’ bahan tambal.

    2. Kekurangan

    · Kekuatannya lebih rendah bila dibandingkan bahan tambal lain, sehingga tidak disarankan untuk digunakan pada gigi yang menerima beban kunyah besar seperti gigi molar (geraham)

    · Warna tambalan ini lebih opaque, sehingga dapat dibedakan secara jelas antara tambalan dan permukaan gigi asli

    · Tambalan glass ionomer cement lebih mudah aus dibanding tambalan lain

    Restorasi tumpatan tuang yang tersiri dari sebagian intra koronal dan sebagian ekstra koronal dengan tujuan untuk melindungi tonjol gigi. Indikasi onlei adalah lebar kavitas lebih dari 1/3-1/2 jarak antar tonjol gigi dan perlindungan tonjol diperlukan. Ratio panjang oklusoginggival: lebar tonjol palato/ linguobukal 1:1 tetapi tidak mencapai 2:1 perlindungan tonjol dipertimbangkan. Ratio panjang oklusoginggival : lebar tonjol lingual bukal lebih dari 2:1 perlindunan tonjol diharuskan.

Nonplastis

  • Note

    B. BAHAN RESTORASI TIDAK LANGSUNG (INDIRECT)

    Tambalan gigi tidak langsung adalah tambalan gigi yang dilakukan melalui proses mencetak gigi pasien kemudian mengirim hasil cetakan tersebut ke lab gigi, baik inlay ataupun onlay sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama daripada proses tambalan gigi secara langsung. Setelah inlay ataupun onlay tersebut jadi, kemudian dilekatkan ke gigi asli pasien dengan cara dilem. Bahan yang digunakan untuk tambalan gigi yang melalui proses tidak langsung adalah logam dan porselen.

    1. PORSELEN

    Porselen yang digunakan untuk tambalan gigi tersusun atas kristal, alumina dan silica yang dileburkan secara bersamaan pada temperatur tinggi, untuk membentuk kekuatan, keseragaman dan material yang terlihat seperti kaca. Porselen digunakan sebagai inlay, onlay, crown atau veneer, Veneer adalah lapisan porselan sangat tipis yang ditempatkan pada gigi menggantikan email. Biasanya digunakan untuk memperbaiki penampilan gigi yang berwarna kurang baik. Bahan porselen sangat baik secara estetika karena warnanya yang sangat mirip dengan warna gigi. Pemasangan restorasi porselen beresiko pecah bila diletakkan dengan tekanan atau bila terbentur. Kekuatannya tergantung pada ketebalan porselen dan kemampuannya melekat pada gigi. Setelah melekat pada gigi, porselen sangat kuat, tapi akan mengikis gigi antagonisnya bila permukaannya kasar.

    Dental porselen menyebabkan keausan yang signifikan sampai enamel dan permukaan oklusal logam.

    b. Dampaknya gigi cukup rapuh dan mudah retak atau patah.

    c. Gigi sulit untuk penyesuaian oklusal karena kehilangan permukaan glasirnya dan polishing cukup sulit.

    d. Ruang lengkung terbatas, karena kemampuan yang sangat terbatas untuk membentuk kembali daerah servikalnya.

    e. Dental porselen bila terjadi kontak antara gigi antagonisnya menghasilkan bunyi yang bising.

    f. Kepadatan yang lebih tinggi meningkatkan beratnya.

    g. Ketidaksesuaian dalam koefisien ekspansi termal dari porselen dan resin menghasilkan tekanan di dasar resin, yang dapat menyebabkan distorsi dari pangkalan.

    h. Memungkinkan gigi palsu untuk rebased tanpa perlu mengganti gigi.

    i. Larut dalam cairan mulut dan kebanyakan pelarut organik.

    j. Dimensi stabil dan sulit dibandingkan dengan resin yang lembut.

    2. LOGAM BERLAPIS PORSELEN

    Dibandingkan dengan porselen, restorasi ini sangat kuat karena kombinasinya dengan kekuatan logam, karena itu sering digunakan untuk membuat crown atau jembatan.

    Banyak struktur gigi yang harus diambil untuk memberi tempat bagi restorasi jenis ini. Kadang-kadang muncul rasa tidak nyaman bila terkena rangsang panas atau dingin di awal penggunaan dan beberapa orang menunjukkan reaksi alergi terhadap beberapa jenis logam yang digunakan dalam restorasi.

    3. ALLOY EMAS

    Alloy emas terdiri dari emas, tembaga dan logam lain, terutama digunakan untuk crown, inlay, onlay dan jembatan. Alloy ini tahan karat. Kekuatannya yang besar sehingga sulit pecah maupun terkikis, memungkinkan dokter gigi untuk mengambil sesedikit mungkin struktur gigi yang akan direstorasi. Alloy ini tidak merusak gigi antagonis dan tidak pernah memunculkan reaksi alergi. Namun, warnanya tidak bagus karena tidak seperti warna gigi.

    4. ALLOY LOGAM

    Alloy logam tampak seperti perak, digunakan sebagai crown, jembatan atau rangka gigi palsu. Bahan ini tahan karat, sangat kuat dan tidak mudah patah atau terkikis. Beberapa orang menunjukkan reaksi alergi terhadap bahan ini, dan merasa tidak nyaman terhadap panas dan dingin di awal penggunaan. Warnanya pun tidak baik karena tidak seperti warna gigi.

    5. CROWN, INLAI ATAU ONLAI DARI KOMPOSIT

    Restorasi yang terbuat dari komposit ini dibuat di laboratorium gigi. Bahan yang digunakan sama dengan yang digunakan sebagai bahan tambalan. Keunggulannya dibanding porselen adalah tidak menyebabkan terkikisnya gigi lawan. Selain itu restorasi ini mudah pecah dan berubah warna.

    ONLEI dan INLEI

    a. Inlei

    Tumpatan intrakoronal yang dibentuk di luar mulut dengan cara membuat model malam terlebih dahulu, kemudian dibuat dari logan atau bukan logam (porselin/akrilik) dan disemenkan pada kavitas yang telah dipreparasi. Indikasi inlei adalah karies luas tidak mungkin direstorasi amalgam kavitas kurang dari 1/3-1/2 antar tonjol gigi, resistensi tonjol gigi yang ada masih kuat.

    b. Onlei

Gic release fluoride biologis fluoroapatit hidroksiapatit, LBH kuat

Proses kimiawi efek biologis

Alat

  • Note

    Komponen tray:

    • Floor
    • Flanges
    • Handle

    https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/c363bcf5-7c72-44ef-b897-b75319e3eafb/Untitled.png

    https://s3-us-west-2.amazonaws.com/secure.notion-static.com/9866237f-a8f5-4562-b57d-3920ff53d6e4/Untitled.png

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.