Dental Material
Impression Material
-
Note
untuk bentukan (-)
Non Elastic
- Note
-
Impression plaster
2→rapuh
-
Impression Compound
tambahan di vestibulum
-
Low d: greenstick
Cake: tambahan
-
Impression Wax
tambahan di vestibulum
-
ZOE (Zinc Oxide Eugenol) Impression Paste
Mirip ELASTOMER (1:1 panjang)
-
Elastic
Hydrocolloid
-
Note
Alginat
1936-> lack of agar (seaweed) -> alginate (brown seaweed synthesis)
How different setting? Trisodium phosphate -> more -> fast
!careful of nausea patient
Manipulation
- Manual
!don't forget if u buy alginate: gelas takar (3 strip) dan sendok takar -> 1 sendok 1 strip air (wp ratio)
- Mechanic -> automixer
-> unstable (terpengaruh air-> shringed (not presition)
Sifat:
- Imbibisi: menyerap air
- Syneresis: keluar air
*storage: direndam 10 me nit, lembab clothes-> ditutupi plastik (optional)
- What is it?
- Kenapa harus segera diisi gyps?
- Mengapa memanipulasi alginat dengan custom tray? agar retensi mekanis naik
Synthetic Elastomer
-
Note
Elastomer
BASE + CATALIST->elastik->detail, eg: crown, gigi jembatan
Consistency
Type:
Putty: di cup
Heavy body: pasta gigi kental
Light body: past gigi ence
-
Classification
-
Polysulphide -> good but much of lack
Sulfur
Lead oxide-> bau, toxic, zat sisa eksotermal
- kekuatan robek lebih besar
-
Condensation silicone -> Hydrophobic
Shrinkage
Why hidrophilic ok?
- On mouth there's saliva
- Gypsum cair -> sudut papa gitu-> biar bias isi sudut2 detail
- Addition silicone-> Hidrofilik
Tambahan: surfaktan-> mencegah hidrofobik
-> kontradiksi dg alginat-> semakin cepat diisi gypsum kurang ok, stabil but ASAP released of hydrogen to gypsum (wait 30 minute-1 hour), stabil up to 3 day u/ bikin model banyak
- Polyether ->
Same like sillicon addition -> pricey -> perbandingan V base > catalyst
Manipulation 1:1 panjangnya
-manual: X handscoon cause sticky -> polish non latex but pricey ea
- Mechanic static-> gun
- Mechanic dynamic
-
-
Teknik Mencetak
Dual fase
Heavy body + regular body
- Monophase
Regular body polyether + a. silicone
- Putty wash ->
Putty+light body
- Dual step
Putty dimanipulasi di sendok cetak lalu dicetakkan, dikerok sedikit yg di bagian detail + light body
- One step
Manipulasi putty, dibologi, kasi light body di bolongan, di cetakkan ke pasien
-
Control Infeksi Hasil Cetakan
- Alginate
-> cuci air mengalir (sisa saliva+darah)-> desinfektan
-> semprot klorin
- Agar
-> nanosilver-> self disinfecting
- Polyether:
-> klorin
- A. silicone
-> cold sterilization -> perendaman 10 jam -> Infeksi tinggi HIV/ Hepatitis B/TBC
Dental Wax
-
Note
Material termoplastik rr (ester+ alkohol)
- What is it?
- Composition?
Class
-
Pattern
-
inlay
A → direct
B → indirect → die → inlay, onlay, crown
C → indirect
-
casting → kerangka logam
-
base plate→made of ceresin, beeswax, carnauba (digunakan untuk menmperkuat dan meningkatkan titik leleh)
menentukan dimensi vertikal rahang pada pembuatan gigi tiruan lengkap dan malam pola plat dasar gigi tiruan lengkap dan sebagian, serta alat orthodonsi.
-
-
Impression
-
corrective → edentulou
Corrective wax adalah malam yang digunakan untuk melakukan koreksi pada undercut dan cetak positif gigi
-
biteplate → mempertebal →
mendapatkan artikulasi akurat dari rahang atas dan rahang bawah(Anusavice et al. 2012).
Occlusal record
-
-
Processing
-
boxing → dinding cetakan. pagar atau pememberi batas pada saat melakukan pengecoran cetak negatif.
-
utility → sambung sendok cetak
menjadi bahan pendukung pada bahan cetak alginat. Di bidang orthodonsia utility wax digunakan untuk menutupi kawat maupun braket.
Sementara, untuk fungsinya dalam mendukung bahan cetak alginate. Utility wax ini befungsi sebagai pemanjang sendok cetak pada kasus pasien dengan alveolar ridge yang Panjang dan sebagai pelapis pada bagian palatum sendok cetak untuk kasus pasien dengan palatum yang dalam (Interdent, 2018)
-
stick → lem, sambung
melekatkan patahan protesa gigi resin (reparasi) dan logam (soldering).
-
Sifat fisis malam yang penting dalam pemakaiannya di kedokteran gigi selain mengenail mudahnya dimanipulasi adalah : Suhu transisi padat-padat, Ekspansi termis dan kontraksi termis, Flow/aliran, Internal stress/tegangan dalam, sifat mudah pecah (brittleness).
- 3 type?
- mention 3 pattern
- mention 2 i?
- mention 3 p?
Gypsum
-
Note
-> reproduction material -> pengisi-> cetakan positif
Def: bubuk dr gypsum rock-> awalnya di Paris mangkanya dijadikan Plaster of Paris (type 1 dan 2)-> kalsinasi (dipanaskan suhu tertentu)+ air= mengeras
Struktur:
Function:
- Plester-> menanam ak sbg pester (gyps)
- Model studi/ Diagnostic model-> pelajari (gigi miring/lurus)
- Model kerja/ Cast -> proses di lab-> gigi tiruan, restorasi indirect
- Die-> model kerja tapi dipotong
Misc:
- Medicine
- Home
- Industry -> mold-> prototype
Struktur
- Alfa hemihidrat-> padat dan prismatik, sedikit air u/mixing (type 3,4,5_
- Beta hemi-> Spongeus-> air banyak (type 1/2) -> putih/ yellowish
Mekanisme Pengerasan
Reaksi kebalikan pembentukan
-> eksothermik (setting)-> pandas dingin -> dingin baru setting
Kekuatan
- Wet strength
- Dry strength
Kekuatan 2x
Faktor:
- KILO SETTING jgn dicelup ke air-> kekuatan berkurang-> komponen kecil larut
- W:P ratio, air banyak-> dry strength kurang, porus
Rasio semakin kecil compressive (kuat tekan) strength, kurang tensile (kuat tarik) strength
- Akselerator
Dry dan wet strength turn (NaCl)-> mempengaruhi kemurnian-> kohesi menurun -> tarik menarik sejenis-> strength menurun
Ekspansi Pengerasan Higroskopik
hampir setting dikasi air-> dikasi artikulator dan press-> biar tdk ekspansi (plg tinggi type 1 dan 2)
Kompatibilitas
Akan bersentuhan dg bahan cetak (air) adapt mengambat setting pada perm hydrocolloid
Borax di agar + grips (retarder)-> grips terlalu lunak
Gelasi alginat, residu (sodium sulfate)-> akselerator grips, kilo tinggi jadi retarder alias perusak
Rendam ke potassium Florida untnuk hambat setting (?)
Alginat jgn basah2-> dialirkan dulu-> kasar
Pengadukan
Spatulasi
-
Klasifikasi
-
Impression Plaster -> mencetak
2,5-5,0 minute
- u/ pasien yg kehilangan gigi
-
Model plaster -> menanam dlm kuvet, model diagnostik produksi masal
- u/ laboratorium dan hasil cetakan tidak bergigi
- u/ model studi, flask gigi tiruan akrilik
-> gampang rusak, porus, less density
-
- Dental Stone
- model kerja ortho, gigi tiruan
- mengisi cetakan kerja
-> protesa mudah dilepas -> perm halus-> low-moderate strength
-
- Dental stone, high strength, low expansion
- untuk restorasi misal inlay
- die stone
-> more dense, restorasi indirect (inlay, onlay, crown, GTJ) -> kecil
-
Dental stone, high strength, high expansion
-> mengimbangi pengerutan basis kerangka logjam, eg: casting base metal alloy(logam non mulia tingkat shrinkage lebih bear) -> besar
- metal frame> pengerasan-> solidification shrinkage-> kompensasi pengerutan solidifikasi logam
-
Akrilik
-
Note
polimerisasi adisi +monomer
Komposisi
- Note
- Powder → Polymetilmetakrilat (PMMA)
- Liquid → metikmetakrilat (MMA)
Polimerisasi
- Note
- Heat cured → basis gigi tiruan
- Cold cured → nambal cetak
- Light cured → orthodontics, palatum
Fase manipulasi
- Note
- Sandy → pasir basah
- Mushy → lumpur basah
- Sringy → ditarik jadi serat
- Dough → tidak lekat, mudah dibentuk
- Rubbery → kenyal seperti karet
- Rigid → keras
Bahan Tumpatan
-
Note
Macam-macam restorasi gigi
Ada 2 macam restorasi gigi, yaitu secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung artinya bahan tambalan diletakkan segera ke lubang gigi yang sudah dibersihkan dalam satu kunjungan. Termasuk di dalamnya adalah amalgam, ionomer kaca, resin ionomer, dan resin komposit. Secara tidak langsung artinya diperlukan dua atau lebih kunjungan. Pada kunjungan pertama, dokter gigi akan mempersiapkan gigi yang akan direstorasi dan membuat cetakan gigi yang akan direstorasi. Pada kunjungan berikutnya, restorasi yang sudah jadi akan direkatkan pada lubang yang sudah disiapkan.
Plastis
1. Resin Komposit
-
Note
A. Bahan Restorasi Tumpatan Secara Langsung (DIRECT) :
Adalah tambalan yang secara langsung dikerjakan oleh dokter gigi pada gigi pasien di dental unit, tanpa membutuhkan proses pengerjaan di laboratorium.
1. Resin Komposit
Komposit adalah suatu campuran dari dua material atau lebih, masing-masing materialnya memberikan kontribusi pada sifat resin komposit. Komposit juga merupakan salah satu bahan yang digunakan untuk bahan tambalan gigi. Komposit memiliki warna seperti warna natural gigi.
Komposit merupakan bahan material restorative yang bersifat hydrophobic yang tersusun dari lebih dari dua bahan yang berbeda seperti inert glass, ceramic (filler) dan polymerizable resin (chemically active resin) namun tidak saling melarutkan.
Resin dan filler saling berikatan dengan silane coupler (Coupling agent)
a. Klasifikasi Resin Komposit
Sejumlah sistem klasisifikasi telah digunakan untuk komposit berbasis resin. Klasifikasi didasarkan pada rata-rata partikel bahan pengisi utama.
Resin komposit berdasarkan ukuran partikel bahan pengisi utama di antaranya:
- Tradisional
- tidak untuk gigi posterior
- Pengisi partikel kecil
-
sifat fisik dan mekanis paling unggul
-
u/ restorasi gigi posterior → tahan untuk tekanan dan abrasi tinggi seperti kelas I dan II
-
permukaan akhir halus (tdk sehalus mikro)
-
Komposit makrofiller
Merupakan komposit yang pertama kali di produksi dan digunakan
Ukuran filler 0,1 – 100 µm
Meskipun memiliki mechanical properties yang bagus (high strength), namun karena ukuran fillernya yang besar, membuat susah diaplikasikan dan menghasilkan permukaan tumpatan yang relative kasar
Banyak space kosong diantara fillernya
Wear resistance yang buruk
Rata-rata 70% filled of weight
-
Mikrofiller
- u/ gigi anterior dan daearh subginggival
- u/ restorasi estetika karies (kelas III dan IV)
Ukuran filler sub micron (0.04 µm - 0.06 µm)
Rata-rata 45% filled of weight
Kekuatannya tidak sebesar makrofiller
Beberapa penelitian menunjukkan, tumpatan komposit mikrofiller banyak fraktur pada marginal ridge atau daerah insisal
-
Hybrid
- kehalusan → u/ gigi anterior, restorasi daerah menahan beban berat (sifat fisik dan mekanik setara komposit tradisional dan pengisi partikel kecil, lebih unggul dari mikrofiller)
Filler bervariasi gabungan antara makrofiller dan mikrofiller
Makro (1-15 µm), Mikro (0.04 µm)
Hybrid dikembangkan bertujuan untuk menggabungkan keunggulan makrofiller dan mikrofiller
Memiliki density filler yang lebih tinggi, karena filler mikro dan makro mampu berikatan interlocking satu sama lain
Memiliki trimodial distribution, filler yang besar mendominasi, lalu diantaranya terdapat intermediate filler, dan gaps diantaranya terdapat mikrofiller yang mengisi, sehingga mampu mengurangi space kosong diantara fillernya
Lebih brittle
Menghasilkan permukaan yang lebih halus ketika setting
-
Nanofiller
Terdiri dari nanomer yang berikatan dengan nano cluster
Ukuran nanomer (5-75 nm) sedangkan nanocluster (12-20nm)
Memiliki high strength
Mudah dipoles dan permukaan yang halus karena memiliki filler yang sangat kecil serta space/gap antar partikel yang sangat rapat
Memiliki compressive strength yang lebih tinggi dan lebih brittle
b. Komposisi Resin Komposit
Komposisi resin komposit tersusun dari beberapa komponen.
- matriks resin dan partikel pengisi anorganik. → UDMA, Bis-GMA
- coupling agent → (silane) memberikan ikatan antara bahan pengisi anorganik dan matriks resin,
- aktivator diperlukan - polimerisasi resin.
- meningkatkan stabilitas warna (penyerap sinar ultra violet) dan
- mencegah polimerisasi dini (bahan penghambat seperti hidroquinon).
c. Kelebihan dan Kekurangan Resin Komposit
1. Kelebihan Komposit
· Warna dan tekstur material bisa disamakan dengan gigi pasien dengan menambah material pengisi.
· Bisa digunakan untuk merubah warna, ukuran dan bentuk gigi untuk memperbaiki senyuman.
· Sangat bermanfaat untuk gigi anterior dan kavitas kecil pada gigi posterior dengan beban gigitan yang tidak terlalu besar dan mementingkan estetis.
· Hanya sedikit gigi yang perlu dipreparasi untuk pengisian bahan tambalan berbanding amalgam.
2. Kekurangan Komposit
· Kurang daya tahan berbanding amalgam serta tidak begitu kuat dalam menahan tekanan gigitan pada bagian posterior.
· Bisa terjadi shrinkage apabila material di set, sehingga menyebabkan pembentukan ruang kecil antara gigi dan bahan tambalan.
· Tidak bisa digunakan untuk tambalan yang besar.
· Lebih cepat aus dibanding amalgam.
· Tehnik etsa asam bisa melemahkan material polimer komposit.
· Kontras bahan tambalan komposit dan karies yang kurang menyebabkan sukar untuk mendeteksi karies baru.
· Memerlukan keterampilan serta biaya tinggi.
-
Manipulasi Komposit
Preparasi kavitas
Etsa dan bonding
Aplikasi komposit layer by layer
Finishing and Polishing
2. Amalgam
-
Note
2. Amalgam
Amalgam merupakan campuran dari dua atau beberapa logam (alloy) yang salah satunya adalah merkuri. Kata amalgam juga didefenisikan untuk menggambarkan kombinasi atau campuran dari beberapa bahan seperti merkuri, perak, timah, tembaga, dan lainnya. Dental amalgam sendiri adalah kombinasi alloy dengan merkuri melalui suatu proses yang disebut amalgamasi. Ketika powder alloy dan liquid merkuri dicampur, terjadi suatu reaksi kimia yang menghasilkan dental amalgam yang berbentuk bahan restorasi keras dengan warna perak abu – abu.
a. Klasifikasi Amalgam
Amalgam dapat diklasifikasikan atas beberapa jenis yaitu (Soraya,2010) :
- Berdasarkan jumlah metal alloy, yaitu:
a. Alloy binary, contohnya : silver-tin
b. Alloy tertinary, contohnya : silver-tin-copper
c. Alloy quartenary, contohnya : silver-tin-copper-indium
- Berdasarkan ukuran alloy, yaitu:
a. Microcut, dengan ukuran 10 – 30 μm.
b. Macrocut, dengan ukuran lebih besar dari 30 μm.
- Berdasarkan bentuk partikel alloy, yaitu
a. Alloy lathe-cut
Alloy ini memiliki bentuk yang tidak teratur,
b. Alloy spherical
Alloy spherical dibentuk melalui proses atomisasi. Dimana cairan alloy diatomisasi menjadi tetesan logam yang berbentuk bulat kecil. Alloy ini tidak berbentuk bulat sempurna tetapi dapat juga berbentuk persegi, tergantung pada teknik atomisasi dan pemadatan yang digunakan
c. Alloy spheroidal
Alloy spheroidal juga dibentuk melaui proses atomisasi.
b. Komposisi Amalgam
Komposisi bahan restorasi dental amalgam terdiri dari perak, timah, tembaga, merkuri, platinum, dan seng.
d. Kelebihan dan Kekurangan
1. Kelebihan Amalgam
· Biayanya murah dibanding bahan tambal gigi lain
· Tambalan paling kuat yang tahan terhadap tekanan kunyah
· Ketahanan aus tinggi dibanding bahan yang lain
· Penambalan dapat dilakukan dengan mudah dan praktis
2. Kekurangan Amalgam
· Tidak sewarna gigi jadi kurang enak dilihat
· Tepi tambalan amalgam yang langsung berbatasan dengan gigi dapat berdampak pada warna gigi yang berubah
· Dapat menimbulkan nyeri gigi
· Terdapat kandungan merkuri dalam amalgam meskipun kadarnya rendah
· Dapat mengakibatkan alergi
- Amalgam
-> alloy (paduan)
Tdd: - silver (efek antibakteri, mekanisme bagus)
- tin
Copper- -> low -> traditional
-> high -> lebih baik
-> setelah dicampur:
Particle:
- Conventional -> lbh kuat
- Spherical
Fasa: (pulau2)
gamma dan 1 → AgSn
Gamma 2 → SnHg
Fasa AgSn memiliki sifat yang kuat
Fasa γ2 (Sn7-8Hg) merupakan fasa terlemah dan korosif
Secara umum fasa γ (Ag3Sn) dan γ1 (Ag2Hg3) stabil dalam lingkungan mulut
Fasa η (Cu6Sn5) adalah fase yang kurang rentan terhadap korosi dibanding γ2
Efek:
Kontraksi-> microl
Expansion-> desak gigi
-
Effect of Moisture
-> gabole nanti ekspansi
-
Efek Tirturasi
-> pencampuran
`Manual: mortal paster
algamator
Undertituration: fasa tidal seragam -> sifat mekanisme jelek
Overtituration : homogen diaduk lagi : pulau rusak -> ikatan Logan pecah
-
Efek kondensasi
-> mengurangi porositas → Amalgam pistol -> masukin kavitas-> Penekanan dg burnisher
-
Efek porositas
-
Creep
- Deformasi disebabkan stress berulang pads elevated temperature-> kerusakan tepi
- Tarnish
- Perubahan warna Logam menjadi kusam karena menempelnya deposit dari lingkungan (fosfor)
7. Korosi
- Kerusakan lebih parah karena oksidasi -> korosi (merusak microstructure)
3. GIC
-
Note
3. Glass Ionomer Cement (GIC)
a. Klasifikasi
Klasifikasi GIC menurut Combe 1992 :
· Tipe I : Luting agent (Perekat)
· Tipe II.1 : Aesthetic agent (bahan restorasi dan aplikasi)
· Tipe II.2 : Base reinforced filling material (tidak estetik)
· Tipe III : Lining, base cement & fissure sealing materials
Tipe IV: untuk fissure sealant (proteksi ceruk gigi molar yang dalam)
Tipe V : untuk semen ortodontik
Tipe VI: untuk membuat inti dari pasak dowel (core build up)
b. Komposisi
1. GIC powder, yang terdiri dari Flourualumino Silicat Glass
2. GIC liquid, yang terdiri dari Polyalcenoic Acid atau Itaconic acid copolymer⇒ polyacrylic acid
dalam air
3. Tartaric acid sebagai accelerator
c. Kelebihan dan Kekurangan
1. Kelebihan
· dapat melepas fluor yang sangat berperan sebagai antikaries. Dengan adanya bahan tambal ini, resiko kemungkinan untuk terjadinya karies sekunder di bawah tambalan jauh lebih kecil dibanding bila menggunakan bahan tambal lain
· Biokompatibilitas bahan ini terhadap jaringan sangat baik (tidak menimbulkan reaksi merugikan terhadap tubuh)
· Material ini melekat dengan baik ke struktur gigi karena mekanisme perlekatannya adalah secara kimia yaitu dengan pertukaran ion antara tambalan dan gigi. Oleh karena itu pula, gigi tidak perlu diasah terlalu banyak seperti halnya bila menggunakan bahan tambal lain. Pengasahan perlu dilakukan untuk mendapatkan bentuk kavitas yang dapat ‘memegang’ bahan tambal.
2. Kekurangan
· Kekuatannya lebih rendah bila dibandingkan bahan tambal lain, sehingga tidak disarankan untuk digunakan pada gigi yang menerima beban kunyah besar seperti gigi molar (geraham)
· Warna tambalan ini lebih opaque, sehingga dapat dibedakan secara jelas antara tambalan dan permukaan gigi asli
· Tambalan glass ionomer cement lebih mudah aus dibanding tambalan lain
Restorasi tumpatan tuang yang tersiri dari sebagian intra koronal dan sebagian ekstra koronal dengan tujuan untuk melindungi tonjol gigi. Indikasi onlei adalah lebar kavitas lebih dari 1/3-1/2 jarak antar tonjol gigi dan perlindungan tonjol diperlukan. Ratio panjang oklusoginggival: lebar tonjol palato/ linguobukal 1:1 tetapi tidak mencapai 2:1 perlindungan tonjol dipertimbangkan. Ratio panjang oklusoginggival : lebar tonjol lingual bukal lebih dari 2:1 perlindunan tonjol diharuskan.
Nonplastis
-
Note
B. BAHAN RESTORASI TIDAK LANGSUNG (INDIRECT)
Tambalan gigi tidak langsung adalah tambalan gigi yang dilakukan melalui proses mencetak gigi pasien kemudian mengirim hasil cetakan tersebut ke lab gigi, baik inlay ataupun onlay sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama daripada proses tambalan gigi secara langsung. Setelah inlay ataupun onlay tersebut jadi, kemudian dilekatkan ke gigi asli pasien dengan cara dilem. Bahan yang digunakan untuk tambalan gigi yang melalui proses tidak langsung adalah logam dan porselen.
1. PORSELEN
Porselen yang digunakan untuk tambalan gigi tersusun atas kristal, alumina dan silica yang dileburkan secara bersamaan pada temperatur tinggi, untuk membentuk kekuatan, keseragaman dan material yang terlihat seperti kaca. Porselen digunakan sebagai inlay, onlay, crown atau veneer, Veneer adalah lapisan porselan sangat tipis yang ditempatkan pada gigi menggantikan email. Biasanya digunakan untuk memperbaiki penampilan gigi yang berwarna kurang baik. Bahan porselen sangat baik secara estetika karena warnanya yang sangat mirip dengan warna gigi. Pemasangan restorasi porselen beresiko pecah bila diletakkan dengan tekanan atau bila terbentur. Kekuatannya tergantung pada ketebalan porselen dan kemampuannya melekat pada gigi. Setelah melekat pada gigi, porselen sangat kuat, tapi akan mengikis gigi antagonisnya bila permukaannya kasar.
Dental porselen menyebabkan keausan yang signifikan sampai enamel dan permukaan oklusal logam.
b. Dampaknya gigi cukup rapuh dan mudah retak atau patah.
c. Gigi sulit untuk penyesuaian oklusal karena kehilangan permukaan glasirnya dan polishing cukup sulit.
d. Ruang lengkung terbatas, karena kemampuan yang sangat terbatas untuk membentuk kembali daerah servikalnya.
e. Dental porselen bila terjadi kontak antara gigi antagonisnya menghasilkan bunyi yang bising.
f. Kepadatan yang lebih tinggi meningkatkan beratnya.
g. Ketidaksesuaian dalam koefisien ekspansi termal dari porselen dan resin menghasilkan tekanan di dasar resin, yang dapat menyebabkan distorsi dari pangkalan.
h. Memungkinkan gigi palsu untuk rebased tanpa perlu mengganti gigi.
i. Larut dalam cairan mulut dan kebanyakan pelarut organik.
j. Dimensi stabil dan sulit dibandingkan dengan resin yang lembut.
2. LOGAM BERLAPIS PORSELEN
Dibandingkan dengan porselen, restorasi ini sangat kuat karena kombinasinya dengan kekuatan logam, karena itu sering digunakan untuk membuat crown atau jembatan.
Banyak struktur gigi yang harus diambil untuk memberi tempat bagi restorasi jenis ini. Kadang-kadang muncul rasa tidak nyaman bila terkena rangsang panas atau dingin di awal penggunaan dan beberapa orang menunjukkan reaksi alergi terhadap beberapa jenis logam yang digunakan dalam restorasi.
3. ALLOY EMAS
Alloy emas terdiri dari emas, tembaga dan logam lain, terutama digunakan untuk crown, inlay, onlay dan jembatan. Alloy ini tahan karat. Kekuatannya yang besar sehingga sulit pecah maupun terkikis, memungkinkan dokter gigi untuk mengambil sesedikit mungkin struktur gigi yang akan direstorasi. Alloy ini tidak merusak gigi antagonis dan tidak pernah memunculkan reaksi alergi. Namun, warnanya tidak bagus karena tidak seperti warna gigi.
4. ALLOY LOGAM
Alloy logam tampak seperti perak, digunakan sebagai crown, jembatan atau rangka gigi palsu. Bahan ini tahan karat, sangat kuat dan tidak mudah patah atau terkikis. Beberapa orang menunjukkan reaksi alergi terhadap bahan ini, dan merasa tidak nyaman terhadap panas dan dingin di awal penggunaan. Warnanya pun tidak baik karena tidak seperti warna gigi.
5. CROWN, INLAI ATAU ONLAI DARI KOMPOSIT
Restorasi yang terbuat dari komposit ini dibuat di laboratorium gigi. Bahan yang digunakan sama dengan yang digunakan sebagai bahan tambalan. Keunggulannya dibanding porselen adalah tidak menyebabkan terkikisnya gigi lawan. Selain itu restorasi ini mudah pecah dan berubah warna.
ONLEI dan INLEI
a. Inlei
Tumpatan intrakoronal yang dibentuk di luar mulut dengan cara membuat model malam terlebih dahulu, kemudian dibuat dari logan atau bukan logam (porselin/akrilik) dan disemenkan pada kavitas yang telah dipreparasi. Indikasi inlei adalah karies luas tidak mungkin direstorasi amalgam kavitas kurang dari 1/3-1/2 antar tonjol gigi, resistensi tonjol gigi yang ada masih kuat.
b. Onlei
Gic release fluoride biologis fluoroapatit hidroksiapatit, LBH kuat
Proses kimiawi efek biologis
Alat
-
Note
Komponen tray:
- Floor
- Flanges
- Handle
Tidak ada komentar: