PEMERIKSAAN DASAR PERIODONTAL
Periodontal Instrument
-
Assesment Instrument
- perodontal probes
- Instrumentation Explorer
-
Calculus removal Instrument
- Sickle scaler
- Curets
- Peridontal files
-
Teknik
lancip=menghadap dan menyentuh gigi
-
Instrumentasi Probe
-
Walking Probe
3 metode harus dalam 1x pemeriksaan
- Walking stroke
- Adaptasi
- Parallel
- Interproximal
- Kekuatan probe
-
Pencatatan Poket
- Pencatatan mencakup empat sisi pada masing-masing gigi, yaitu : mesial, distal, bukal, dan lingual/palatal
- Pada satu sisi (bukal/lingual/mesial/distal) jika terdapat beberapa kedalaman poket, maka pencatatan dilakukan dengan mengambil kedalaman yang terdalam pada satu sisi pengukuran. Sebagai contoh jika pada sisi bukal ditemukan poket dengan kedalaman 4mm, 6mm, 8mm, maka yang dimasukkan ke dalam rekam medis 8 mm.
- Pencatatn juga dilakukan dengan metode pembulatan ke atas. Jika ada kedalaman poket 5,5mm maka pencatatan dapat dituliskan 6mm, dan seterusnya.
-
Kegoyangan Gigi
-
Etiologi
- Trauma from occlusion (TFO) dapat menjadi salah satu alasan utama kegoyangan gigi. Occlusal trauma dapat berupa trauma primer dan sedkunder.
- Periodontitis dapat menyebabkan kerusakan tulang dimana gigi akan kehilangan jaringan penyangganya dan menyebabkan kegoyangan gigi. Derajat kegoyangan gigi terutama ditentukan oleh bentuk akar (akar bengkok lebih sedikit terjadi kegoyangan), jumlah akar (jumlah akar semakin banyak🡪gigi semakin kuat), crown-root ratio (peningkatan croen-root ratio 🡪 peningkatan mobilitas gigi).
- Lesi endo-perio. Adanya inflamasi jaringan periodontal yang berasal dari apeks gigi akibat lesi endodontik dapat menyebabkan terjadinya kegoyangan gigi.
- Adanya kondisi patologis, sebagai contoh kista, tumor, fraktur alveolar dapat meningkatkan kegoyangan gigi.
- Kegoyangan dapat meningkat pula pada pasien wanita selama menstruasi, penggunaan kontrasepsi, dan sedang hamil.
-
Cara Pemeriksaan
- Pada pemeriksaan kegoyangan gigi dapat menggunakan 2 handle instrumen yang diletakkan pada bagian bukal/labial dan palatal/lingual. Setelah itu 2 instrumen tersebut dapat digerakkan secara perlahan ke arah bukal dan lingual atau labial dan palatal secara horizontal.
- Pengecekan kegoyangan vertikal juga dapat dilakukan dengan meletakkan handle instrumen pada bagian insisal atau oklusal kemudian ditekan ke arah vertikal.
- 2 handle instrumen bukal/labial
- yg dorong 1 sisi aj, belakang menjaga (misal derajat 3)
- pake jari terpanjang (telunjuk)
- cek vertikal ditekan kebawah
-
Klasifikasi kegoyangan (Miller)
0: tidak ada pergerakan
1: terdapat mobilitas lebih dari normal
2: mobilitas lebih dari 1mm arah bukal-lingual
3: kombinasi no 2 dan gerak vertikal
-
-
FURCATION INVOLVEMENT
-
Instrumentasi
-
Teknik Probing
seberapa jauh masuk ke furkasi
-
Klasifikasi Glickmann (Furkasi)
I: ada bentuk poket namun masih bersentuhan dengan tulang intteradikular
II: hilangnya tulang interradicular dan formasi poket
III: trough and trough lesion: tembus furkasi (masuk bukal muncul lingual) masih dilundungi ginggiva
IV: trough and trough lesion (tembus) dan ada resesi
-
Pemeriksaan Dasar Periodontal
Tidak ada komentar: