Laboratory Diagnoses

 

  • Tujuan Laboratory Diagnoses

    Identifikasi mikrobiologi dan untuk diagnosis, etiologi, pemilihan obat tepat

    Pemeriksaan lebih lama karena ada mikroba yang pertumbuhannya lambat

  • Prinsip Preparasi Sample

    • Spesimen tepat
    • Spesimen tepat, terbebas dari kontaminasi normal flora
    • Transportasi ke lab/ storing
    • Informasi ke Laboran
  • Macam Diagnosis

Bakteri

  • Pendekatan:
    • Bakteriologi = pewarnaan dan pembiakan
    • Imunologis (serologis)= antibodi dalam serum pasien
  • Sample collection:
    • Blood culture-> meningitis, endokartitis
    • Throat culture ->faringitis, difteri
    • Sputum (bukan air liur, tetapi dahak)-> Pneumonia
    • Spinal fluid culture (tulang belakang)
    • Stool (feses)-> diare
    • Urine -> di saluran kemih
    • Genital tract -> Gonorrhae
    • Wound and abscess -> biasanya anaerob

Virus

  • Identifikasi virus dalam kultur

    Pertumbuhan virus butuh sel hidup untuk replikasi

    • Deteksi CPE (cytopathic effect" yaitu perubahan penampilan sel yg terinfeksi mulai dari ukuran, bentuk, penggabungan sel membentuk sel berinti banyak (sinsitia)
    • Kelemahan: tdk spesifik virus tertentu
  • Identifikasi mikroskopis dalam spesimen

    • Identifikasi mikroskopis dalam spesimen
    • Serologic prosedur-> deteksi igM
    • Deteksi antigen virus di darah
    • Deteksi asam nukleat di dalam darah/sel

Fungal

  • Mikroskopis langsung

    • Dari sputum lala tergantung karakteristik yg diinginkan
    • Pakai KOH 10% (melarutkan jaringan, keadaan alkali sehingga gambaran untuh), pewarnaan spesifik (India, wet mount, Giemsa, PAS-> sangat spesifik bisa melihatkan elemen jamur)
    • Histopathology: identifikasi jamur pada jaringan di blok parafin, keuntungan: cepat,

    Eg: calcofluor, GMS-> mewarnai jamur lebih efisin, PAS, HE-> visualisasi respon tubuh tpi tidak bisa kebanyakan jamur (komponen+ reaksi jaringan)

  • Kultur organisme

    Sebagian tumbuh anaerob-> media SDA (menghambat pertumbuhan bakteri shg jamur bisa tumbuh), kandungan karbo tingg 3% sukrosa, pH rendah (4) shg bisa hambat bakteri

      • chloramphenicol dan cucloheximide menghambat bakteri
    • Keadaan mycelium dan spora aksesuai untuk identifikasi
    • PDA -> medium pertumbuhan-> spesifik pada patogen
  • DNA probe test

    Identifikasi koloni kultur pada awal pertumbuhan, lebih akurat dan cepat, tersedia untuk: Coccidioides (jamur2 yang menginfeksi sistemik)

  • Serologis test

    Berdasar keberadaan antibodi dalam serum/ spinal, melihat mikosis sistemik, klo lokal kurang ketemu

    • Peningkatan antibodi signifikan hrs diamati untuk memastikan diagnosis
    • Fiksasi komplement untuk kasus cocci (sistemik)
    • Di meningitis crypto, kehadilan kapsuler antigen dari C neoformans di spinal fluid dapat dideteksi latex agglutination test

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.